HTI: Akidah Syiah Bashar Al Assad Murtad dari Islam

Ajaran Syiah Nushairiyah yang dianut oleh Bashar Al Assad dinilai sudah sesat dan berada di luar Islam. Pernyataan ini disampaikan Pimpinan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Hafidz Abdurahman. Menurut Hafidz, ajaran Syiah Nushairiyah mengajarkan untuk menuhankan Sahabat Ali Bin Abu Thalib.

“Akidah Syiah dari Bashar Al Assad ini juga menghalalkan perzinahan,” jelasnya dalam kegiatan “Halaqoh Peradaban Hizbut Tahrir Indonesia” di Wisma Antara Jakarta, Kamis (22/11/2012).

Hafidz juga menilai, permasalahan pembebasan Masjid Al Aqsa tidak bisa dipisahkan dari perjuangan Mujahidin Suriah. Agresi Militer Zionis-Israel ke Jalur Gaza tidak lebih untuk mengalihkan perhatian umat Islam dari konflik Suriah.

“Israel takut, jika Bashar jatuh dan Suriah dikuasai Ahlus Sunnah,” jelasnya lagi.
Read more of this post

Membaca Kerancuan Jalaludin Rakhmat

Oleh; Fahmi Salim

DALAM artikelnya “Menyikapi Fatwa MUI Jatim” di Harian Republika (08/11/2012) Dr. KH. Ma’ruf Amin (Ketua MUI Pusat) menyimpulkan bahwa Fatwa MUI Jatim dan Sampang tentang Syiah sudah pada tempatnya dan sesuai aturan. Tak lama berselang, Jalaludin Rakhmat, tokoh Syaiah yang juga Ketua Dewan Syura IJABI dalam artikelnya “Menyikapi Fatwa tentang Fatwa” di Republika (10/11/2012) menggugat KH. Ma’ruf Amin dan Fatwa MUI Jatim.

Inti gugatannya, Pertama, fatwa yang salah sama seperti obat yang salah diberikan kepada pasien, alih-alih menyembuhkan, ia justru bisa membunuh. Lebih jauh Jalal menyebut Fatwa MUI Sampang ikut serta membunuh muslim di Sampang dan Fatwa MUI Jatim juga menjadi dasar bagi Pengadilan Tinggi Jawa Timur untuk memberi tambahan hukuman 2 tahun penjara kepada Tajul Muluk.

Kedua, menurut Jalal, Fatwa MUI Jatim dan KH. Ma’ruf Amin mengabaikan dan tidak membaca keputusan Konferensi Islam Internasional di Jordania 4-6 Juli 2005 yang melahirkan Risalah Amman yang poinnya menegaskan bahwa pengikut dua mazhab Syiah (Ja’fari dan Zaidi) adalah Muslim sebagaimana pengikut empat mazhab Sunni (Hanafi, Maliki, Syafii dan Hanbali) dan tidak boleh mengkafirkannya.

Menjawab gugatan pertama, fatwa resmi yang dikeluarkan oleh lembaga ulama seperti MUI, terutama menyangkut akidah dan paham agama, adalah dalam rangka meluruskan pemahaman dan membentengi akidah umat.
Read more of this post

Seminar Internasional Persatuan Dunia Islam disiapkan untuk putuskan syiah tidak sesat

Seminar Persatuan Dunia Islam bertema “Islam rahmatan lil Alamin” yang digelar di kampus UMI Makassar menurut salah satu peserta yang hadir, yaitu ketua Lembaga Pegkajian dan Penelitian Islam (LPPI) Sulawesi Selatan, Ustadz Said Shomat sudah diarahkan untuk membentuk opini bahwa Syiah merupakan sebuah mazhab di dalam Islam bukan ajaran sesat. Padahal, sebelumnya dalam seminar tersebut rencananya akan hadir dua orang tokoh dari Iran dan dua orang tokoh dari Saudi agar berimbang.

“Namun, kenyataannya tidak begitu, yang hadir hanya dari Iran saja,” kata Ustadz Said dalam acara dialog Masalah Syiah yang digelar gabungan ormas Islam, di Makassar, Sabtu (10/11).

Acara seminar itu sendiri, memang sudah diusahakan untuk diantisipasi oleh dia pada jauh hari sebelumnya, karena acara-acara tersebut memang biasa diadakan oleh kaum Syiah dalam rangka taqrib baina mazahib (penyatuan mazhab). Dimana, agenda taqrib tersebut biasanya dilakukan di wilayah kaum Sunni ketika mereka dalam keadaan sedikit dan lemah dalam rangka menghindari ketidaksukaan dan resistensi kaum Muslimin dari ajaran mereka.

“Tapi anehnya, dimana-mana mereka mengusahakan taqrib dan membangun Darut taqrib (lembaga taqrib), sedangkan di Qom, Iran sendiri mereka tidak mengadakan taqrib dan membangun darut taqrib,” ujar Ustadz Said.
Read more of this post

Giliran Pemkot Ternate Larang Aktivitas Ajaran Sesat Syiah

Aktivitas ajaran Syiah tidak mendapat restu dari pemerintah Kota Ternate. Pasalnya Pemkot Ternate menganggap ajaran ini menimbulkan keresahan di Masyarakat.

“Pemkot Ternate secara tegas melarang aktivitas ajaran Syiah, memang soal ajaran syiah itu menjadi wewenang Majelis Ulamah Indonesia (MUI),” Kata Thamrin Marsaoly Kabag Infokom Pemkot Ternate, Jumat (02/11/2012) saat di temui di ruang kerjanya.

Thamrin menambahkan, jika aktivitas ajaran Syiah ini diterima masyarakat, otomatis tidak ada masalah. Namun karena keberadaan Syiah ditolak masyarakat, maka hal ini menggangu ketertiban umum.

Pemkot Ternate saat ini, sudah secara resmi menyurati pimpinan ajaran sesat Syiah agar tak melakukan aktivitas apapun di Kota Ternate, karena mendapat protes keras masyarakat. Namun kelompok Syiah diduga kembali melakukan akitivitasnya sehingga terjadi insiden Rabu (31/10/2012) malam lalu sekitar Pukul 22.00 Wit.

“Soal proses penyerangan yang dilakukan ratusan warga Marikrubu itu sebagai bentuk penolakan warga, dan biarlah Polisi yang menyelesaikan,” aku Thambrai.

Dikutip dari eramuslim.com pada 18 Dzulhijjah 1433 H./3 November 2012 Miladiyah.

Syeikh Mahir: Sejarah Islam Buktikan Syiah Berkhianat Pada Ahlus Sunnah

Syiah dalam sejarahnya banyak melakukan pengkhianatan terhadap Ahlus Sunnah wal jamaah. Menurut Syeikh Mahir Al Munajib, salah satu bukti sejarah adalah ketika menteri kekhalifahan Abbasiyah dipegang oleh orang Syiah, dua wazir militer Abbasiyah yang saat itu bernama Ibnu Al Qami dan Nashruddin Al Thusi justru menjual kekhalifahan kepada pasukan Mongolia.

“Sikap Ibnu Al Qami dan Nashruddin Al Thusi penganut Syiah ini telah menyebabkan bangsa Mongol berhasil membantai sampai 10 juta umat Islam,” Jjelas salah satu ulama besar Suriah ini dalam kajian “Hari ini Suriah Besok Al Aqso” di Masjid Muhammad Ramadhan, Bekasi pada hari Ahad (02/09/2012).

Begitupun ketika Perang Salib terjadi pada tahun 1095, saat itu khilafah Abbasiyah sedang berkuasa, Al Aqsha jatuh dikuasai tentara Salib dan semua itu karena dibantu oleh orang-orang Syiah. Bahkan ketika Shalahudin Al Ayubi berhasil membebaskan kembali Kota Damaskus hingga Masjid Al Aqsha mendapatkan lebih dari 300 madrasah bermazhab Syiah sebelum akhinya Sahaludin mengembalikan semua ke kurikulum Ahlussunnah.

Beban besar umat Islam saat ini. Menurut Lelaki yang telah hidup diera penindasan rezim Al Assad Suriah ini, selain melawan Zionis-Yahudi adalah lebih jahat lagi menghadapi kepicikan Syiah. Zionis melawan Islam dari depan, sedangkan Syiah menusuk Islam dari belakang. Inilah hal yang harus disadari oleh semua kalangan Ahlussunnah wal jamaah.

Disadur dari hidayatullah.com pada 4 Dzulqaidah 1433 H./20 September 2012 Miladiyah

Syaikh Suriah: Semua Syiah Sesat

Permasalahan kesesatan Syiah menjadi sorotan sama, baik di Suriah maupun di tanah air, khususnya pada kasus Sampang-Madura. Syaikh Mahir Al Munajib, ulama dari Suriah, memberikan penjelasan mengenai kesesatan Syiah. Ungkapan yang menyebutkan tidak semua Syiah sesat karena ada aliran bernama Zaidiyah, diluruskannya secara gamblang.

Menurut ia, kata Syiah Zaidiyah berasal dari nama Zaid Bin Ali Bin Husein Bin Ali Bin Abu Thalib. Zaid cicit dari Ali Bin Abu Thalib Ra.

Pada faktanya Zaid bukanlah seorang Syiah. Ia penganut Ahlussunnah yang baik. Pada masa kekhalifahan Umawiyyah, tepatnya saat umat Islam dipimpin Khalifah Nisab Ibnu Abdul Malik, terjadi pemberontakan terhadap Khalifah. Hal ini karena kondisi ketidakadilan pada masa itu.

“Saat itu tidak ada fikroh-fikroh dalam Syiah. Syiah itu hanya satu, yaitu Syiah saja. Syiah yang mengagungkan Ali Bin Abu Thalib ra dan melaknat dan mengkafirkan para sahabat lainnya. Kaum ini cukup banyak, salah satunya di Irak,” jelas Shaikh Mahir dalam kajian Islam di Masjid Muhammad Ramadhan, Bekasi Selatan, Ahad (02/09/2012).
Read more of this post

KH. Buchori Mas’ud: “Menurut Tajul Muluk Al Qur’an Umat Islam Sudah Tidak Orisinal”

KH Buchori Ma’sum, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sampang menegaskan bahwa selama masih ada ajaran sesat yang ingin merusak Islam, maka kerukunan umat beragama di Indonesia akan selalu terganggu. Terkait kasus Sampang sendiri, Buchori menjelaskan bahwa sikap Tajul Muluk yang mengajarkan ajaran yang tidak sesuai Islam itulah penyebab konflik Sampang terjadi.

“Salah satu kesesatan itu adalah ia mengatakan Al Qur’an yang kita (Umat Islam) yakini sekarang sudah tidak orisinal,” jelas Buchori Ma’sum dalam acara “Halaqoh Peradaban” di Auditorium Adhiyana Wisma Antara Jakarta Pusat. Ahad (16/09/2012).

Selain itu, menurut Buchori, kesesatan lain ajaran Tajul Muluk adalah Rukun Imannya menolak dua kalimat Syahadat (Syahadatain). Rukun Iman pertama Tajul adalah langsung masuk ke Bab Sholat. Tajul Muluk juga mengatakan bahwa Malaikat Jibril setelah meninggal Rasulullah Saw masih menurunkan wahyu ke Fatimah. Fatimah adalah anak Rasulullah yang menjadi istri Ali Bin Abu Thalib ra.

“Ada 22 hal perbedaan ajaran Syiah Tajul Muluk dengan Islam. Bahkan adzan, Sholat jenazah berbeda. Tajul menyakini daerah di luar kekuasaan ajarannya sebagai musuh,” jelas Buchori.

Namun, Buchori mengakui Tajul memiliki sikap berbeda antara fakta dan saat dia dikonfirmasi mengenai fakta-fakta tersebut. Hal ini dikarenakan ada ajaran sesat lainnya yang diyakini Tajul yaitu berbohong demi agamanya adalah ibadah. Dalam kenyakinan Tajul hal ini diyakini sebagai ‘ibadah’ Taqiyah. Dari sinilah Tajul sering tidak mengakui kepada masyarakat luas tentang kelakuan aslinya itu. Tajul dinilai sering berbohong ketika menjelaskan fakta Sampang ke media-media Indonesia menurut KH. Buchori.

Hingga berita ini diturunkan acara masih berlangsung. Acara ini sendiri dihadiri oleh Komisioner Komnas HAM Saharudin Daming, Ustad Rahmat Kurnia Ketua DPP Hizbut Tahrir dengan host da’i muda Iwan Januar.

Disadur dari hidayatullah.com pada 29 Syawwal 1433 H./16 September 2012 Miladiyah.

Gus Hamid : Tuduhan MIUMI antek Komunis bisa jadi maksud Syiah mengkafirkan Sunni

Tuduhan yang dilontarkan Sekjen organisasi Syiah Ahlul Bait Indonesia, Ahmad Hidayat terhadap Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) sebagai kelompok wahabi takfiri, antek zionis dan komunis. Dinilai Ketua mum MIUMI, Hamid Fahmi Zarkasy sebagai tuduhan yang ngelantur dan tidak logis.

“Itu tudingan ngawur, mana mungkin wahabi dan komunis bisa jadi satu. Itu tuduhan yang emosional, kalau mau nuduh yang rasional,” Katanya kepada arrahmah.com di Jakarta, (3/9).

Pria yang akrab disapa Gus Hamid ini, meminta ABI untuk mengkritik inti dari sebuah masalah.

“Kalau mau bijaksana, substansinya saja, kita tidak mengkafirkan, kita hanya mengatakan dholal (sesat), orang sesat boleh saja naik haji, ini kan yang selalu dijadikan alasan” tukasnya membantah pendapat bahwa syiah boleh pergi haji berarti tidak sesat.
Read more of this post

Kronologis Bentrok antara Islam dengan Syiah di Sampang hasil Investigasi MUI Jatim

JAKARTA – Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan oleh MUI Jawa Timur tanggal 27 Agustus 2012 terkait dengan bentrok antara warga masyarakat dari dua desa, yaitu Dusun Nangkernang, Desa Karang Gayam, Kecamatan Omben dan Desa Blu’uran, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, Madura, yang melibatkan dua kelompok masyarakat yaitu Pengikut Tajul Muluk yang berfaham sekte sesat Syi’ah dan warga Karang Gayam dan Blu’uran yang berfaham Islam sebenarnya Ahlus Sunnah wal jama’ah.

Berikut kronologis kejadian yang melatarbelakangi bentrok fisik antara warga Syi’ah dan masyarakat Muslim seperti dilansir Suara Islam Online pada tanggal 26 Agustus 2012 pukul 10.00 WIB di Desa Karang gayam Kecamatan Omben :
Read more of this post

Ini dia ajaran sesat Tajul Muluk yang disebarkan di masyarakat Sampang

MADURA – Ajaran yang disebarkan Tajul Muluk, menurut para ulama yang tergabung dalam Forum Musyawarah Ulama (FMU) Madura dan Badan Silaturrahim Ulama Pesantren Madura (BASSRA), adalah terkategori sebagai Syiah Imamiyah Itsna Asyariyah. Dalam sebuah dokumen hasil penelitian tentang Syiah di Sampang dikatakan secara resmi untuk menelusuri ajaran-ajaran Tajul melalui dokumen memang sulit dilakukan, karena buku-buku ajaran Tajul sudah sulit diakses dan sulit diketahui keberadaannya.

Tetapi, karena pada tahun 2006 Tajul pernah dipanggil oleh para ulama, sanak kerabatnya dan pemerintah untuk mengklarifikasi ajarannya, pada saat itu Tajul membawa setumpuk literatur kitab-kitab Syiah. Seperti diketahui literatur Syiah yang terkenal di antaranya Al Kafi karya al-Kulani, Man La Yahdhuruhul Faqih karya Muhammad bin Bawaih al-Qummi, Tahdzibul Ahkam dan Al Istibshar karya Abu Ja’far Muhammad bin Hasan al-Thusi.

Berdasarkan dokumen-dokumen yang ada, ajaran Tajul Muluk yang mencolok di masyarakat mencakup rukun iman, rukun Islam, cara salat, nikah mut’ah, azhan, iaqamah, wudhu, salat jenazah, aurat dan pelaksanaan perayaan-perayaan.
Read more of this post

Syiah Indonesia Launcing Sekolah Tinggi Filsafat Islam Sadra

Bersamaan dengan digelarnya Seminar Internasional & Penganugrahan Sadra Award, Sekolah Tinggi Filsafat Islam (STFI) Sadra dilauncingkan di Gedung Graha Sucofindo, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (12/7). Wakil Menteri Agama (Wamenag) Republik Indonesia Prof Dr Nasaruddin Umar, MA terlihat hadir dalam acara tersebut sebagai Keynote Speaker.

Seperti halnya Sekolah Tinggi Driyarkara, tempat belajar Filsafat Kristen, STFI Sadra yang berlokasi di Jl. Pejaten Raya No. 19, Pasar MInggu, Jakarta Selatan ini merupakan sekolah Filsafat Islam pertama kali di Indonesia. Di sekolah ini terdapat k urikulum Filsafat Islam yang disinergikan dengan kurikulum bermuatan kearifan lokal, nasional dan Internasional.

Menurut Haidar Bagir, sekolah ini dikembangkan dengan model bording (asrama mahasiswa) yang direncanakan menampung setiap tahun 80 mahasiwa laki-laki dan perempuan yang direkruit secara ketat dari sekolah terbaik (SMA, Pesatren) di seluruh Indonesia. Mahasiswa yang lulus seleksi di beri beasiswa secara penuh selama 7 tahun. Kampus ini menurutnya merupakan tempat kajian ilmiah yang merujuk pada Filsafat Mulla Sadra yang mampu menggabungkan seluruh pendekatan keilmuan, terutama teologi, filsafat dan Tasawuf.
Read more of this post

Sekali Lagi: Waspadai Makar Syiah Rafidhah !!!

Bismillahirrahmaanirrahiim

Sekitar akhir April 2012 lalu, terjadi gerakan demo “Reformasi” di Kuala Lumpur Malaysia. Targetnya, ingin seperti gerakan People Power di Indonesia, pada Mei 1998 lalu. Tapi ternyata demo di Kuala Lumpur itu gagal mencapai target. Malah media-media Malaysia banyak mengecam demo tersebut.

Dalam sebuah diskusi dengan kawan-kawan di Bandung, saya dengar informasi bahwa penggerak demo “Reformasi” itu adalah orang-orang Syiah. Mereka menggerakkan demo, untuk mengambil keuntungan politik tertentu. Mungkin mereka ingin seperti di Indonesia pada Mei 1998. Setelah demo Mei 1998, Indonesia masuk era Reformasi. Sekitar 3 tahun kemudian, di era Abdurrahman Wahid, ormas Syiah berdiri di Indonesia, dengan nama IJABI (Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia). Karena selama ini Malaysia bersikap keras kepada kalangan Syiah, mereka berusaha meruntuhkan rezim yang ada, agar menjadi “rezim Reformasi” seperti di Indonesia; nanti pada gilirannya mereka akan muncul sebagai kekuatan ormas formal (sejenis IJABI itu).
Read more of this post

Mahasiswi Syiah di Makassar: Meninggalkan Mut’ah bisa KAFIR

Meninggalkan Mut’ah bisa Kafir!!!

Ada empat hal yang mendasari AB (nama samaran) ingin menikah mut’ah, yang pertama adalah alasan keyakinan bahwa nikah mut’ah adalah SUNNAH Rasulullah saw yang sangat di anjurkan untuk dijalankan dan hal demikian lebih dipertegas dalam hadits-hadits syiah yang mengatakan bahwa apabila tidak menjalankannya, maka AB bisa termasuk golongan yang kafir (Wwc 1. AB, 149-165)

layaknya manusia normal lainnya, alasan kedua sehingga AB menikah mut’ah yaitu adanya ketertarikan dengan lawan jenisnya. AB menilai pasangannya secara fisik sebagai laki-laki yang gagah dan manis. selian itu AB pun kagum akan sifat dari pasangannya yang penuh perhatian, baik dan suka menolong tanpa membeda-bedakan dan setia (Wwc 1. AB, 167-170 & Wwc 2. AB, 52-62).

tulisan di atas diambil dari Skripsi mahasiswa Universitas Negeri Makassar, Fakultas psikologi tahun 2011, yang berjudul “Perempuan Dalam Nikah Mut’ah” di hal. 59
Read more of this post

Empat Serangan Syi’ah kepada Umat Islam Indonesia

SETIDAKNYA, ada empat cara paham sesat syi’ah menyerang umat Islam Indonesia. Pertama, melalui penetrasi budaya seperti Tabot atau Tabuik. Kedua, melalui penetrasi nikah mut’ah. Ketiga, penetrasi intelektual antara lain melalui lulusan Universitas Qom, Iran. Keempat, melalui penyelundupan narkoba.

Penetrasi Budaya

Tabot di Bengkulu atau Tabuik di Pariaman (Sumatera Barat) lebih dikenal sebagai festival budaya lokal ketimbang sebagai ritus penghormatan atas wafatnya Husen ra di Karbala. Pada mulanya, Tabot atau Tabuik memang dijadikan media dasar untuk menyelundupkan paham sesat syi’ah yang dibawa oleh para serdadu bayaran asal India Selatan (Madras dan Bengali) yang berpaham syi’ah. Para serdadu bayaran ini, disebut sepoy atau sipahi atau sipai, yang tugas utamanya adalah melayani kepentingan bangsa Eropa (termasuk Inggris) dalam menjalankan misi kolonialisasi bangsa-bangsa lain termasuk Indonesia.

Pada tahun 1718, serdadu bayaran berpaham syi’ah ini dibawa kolonialis Inggris ke Bengkulu dengan tujuan membangun Benteng Marlborough atau Fort Marlborough. Tidak hanya serdadu bayaran dari India Selatan yang dibawa, tetapi juga sejumlah pekerja asal India Selatan yang dipekerjakan untuk mempercepat proses pembuatan Benteng Marlborough. Dan benteng ini merupakan basis serdadu bayaran (sipai) berpaham syi’ah, yang bekerja untuk mengamankan kolonialis Inggris dalam mengeruk kekayaan alam bangsa Indonesia, terutama lada.
Read more of this post

Iran Tutup 3 Stand Sunni di Pameran Buku Teheran

3 Stand Sunni yang mengikuti pemeran buku internasional di Teheran ditutup oleh pemerintah Iran. 3 Stand yang ditutup adalah stand penerbit Sunni, diantaranya adalah Aras Kurdistan, Hafidz Abru Khurasan Ridhawi serta Ilaf Muhafdzah Faris. Penutupan itu sendiri telah dilakukan pada hari Kamis lalu, demikian lansir Al Arabiya (12/5/2012).

Diberitakan juga bahwa penerbit Dar As Shidiqi li An Nashr dan Dar Al Faruq Al Adzam yang juga merupakan penerbit Suni di Zahedan telah dilarang sejak awal untuk mengikuti pameran, meskipun kedua penerbit itu telah mendafatarkan diri di waktu yang telah ditentukan.

Dar As Shidiqi li An Nashr dan Dar Al Faruq Al Adzam juga dikenal sebagai penerbit buku-buku sekolah Sunni yang digunakan di Zahedan yang kebanyakan penduduknya merupakan pemeluk Sunni.

Namun saat berita ini diturunkankan belum ada tanggapan resmi dari pihak pemerintah Iran mengenai masala ini.

Dikutip dari hidayatullah.com pada 21 Jumada AtTsaniyah 1433 H.